Selasa, 29 November 2016

General Control & Application Control



Pengendalian intern adalah suatu proses yang dijalankan oleh dewan komisaris, manajemen, dan personil lain entitas, yang didesain untuk memberikan keyakinan memadai tentang pencapaian tiga golongan tujuan pengendalian. Adapun tiga golongan tujuan pengendalian intern menurut IAI dan COSO adalah:
1. Kehandalan pelaporan keuangan, manajemen memastikan bahwa informasi yang disajikan sesuai ketentuan SAK
2. Efektivitas dan efisisensi operasi, dengan mendorong penggunaan sumber daya organisasi secara efektif dan efisien guna memaksimalkan tujuan operasi.
3. Ketaatan pada peratturan perundang-undangan.
Untuk mencapai tujuan tersebut, tentu ada hal-hal yang perlu diperhatikan, antara lain:
a. Adanya pemisahan tugas yang memadai,
b. Adanya dokumentasi dan catatan-catatan yang memadai,
c. Adanya otorisasi yang memadai dari manajemen,
d. Adanya pengendalian yang memadai atas aktiva dan catatan-catatan,
e. Adanya penilaian yang independen terhadap kinerja para pegawai,
f. Adanya pegawai yang kompeten,
g. Adanya uraian tugas
h. Adanya struktur organisasi yang baik dengan garis wewenang dan tanggung jawab yang jelas
i. Adanya pengelolaan (manajemen) yang baik dengan tingkat integritas tinggi
Lingkungan pengendalian juga salah satu aspek yang tidak dapat dianggap remeh. Lingkungan pengendalian menggambarkan sikap, kepedulian, dan tindakan berbagai pihak yang ada di dalam organisasi. Menurut IAI, sebagaimana menurut COSO report, lingkungan pengendalian mencakup beberapa komponen yang di dalamnya terdiri dari unsur-unsur sebagai berikut:
1. Integritas dan nilai etis yang harus dimiliki oleh seluruh anggota organisasi.
2. Mempertimbangkan keahlian yang dibutuhkan dalam melaksanakan pekerjaan (commitment to competence)
3. Partisipasi Dewan Komisaris dan Komisi Audit
4. Falsafah dan gaya kepemimpinan dari manajemen
5. Struktur organisasi
6. Penetapan otoritas dan tanggung jawab sehingga setiap pegawai, serta
7. Kebijakan dan praktik-praktik mengenai sumber daya manusia.
Pengendalian diklasifikasikan berdasarkan berbagai kriteria, dan oleh berbagai lembaga. Menurut IAI dan COSO sendiri, pengendalian terdiri atas pengendalian umum (general control) dan pengendalian aplikasi (application control).

General Control Tests
General Control/ IT General Control(ITGC) adalah kebijakan dan prosedur yang berhubungan dengan aplikasi sistem informasi dan mendukung fungsi dari application control dengan cara membantu menjamin keberlangsungan sistem informasi yang ada.
Tujuannya untuk menjamin pengembangan dan implementasi aplikasi secara tepat, serta menjamin integritas dari program, data files dan operasi komputer.
Bentuk ITGC yang sering digunakan : IT Organization Structure, Logical access controls over system, applications, and data, System development life cycle controls, Program change management controls., Data center physical security controls, System and data backup and recovery controls, dan Computer operation controls.

General Control berlaku untuk semua komponen sistem , proses , dan data untuk sebuah organisasi atau sistem lingkungan tertentu , termasuk : tata kelola TI , manajemen risiko , manajemen sumber daya , operasional TI , pengembangan aplikasi dan pemeliharaan , manajemen pengguna , keamanan logis , keamanan fisik , manajemen perubahan , backup dan recovery , dan kelangsungan usaha. Tujuan utamanya adalah untuk memahami :
a.tujuan audit di setiap daerah kontrol umum dan
b.sifat dari tes dimana auditor melakukan untuk mencapai tujuan tersebut .

Jenis –Jenis General Control
1.  operating system controls
memverifikasi bahwa kebijakan dan pengendalian prosedur keamanan cukup ketat untuk melindungi sistem operasi terhadap hardware failure, software efforts, destructive acts by employees or hackers, virus infection
2.  data management controls
Tujuan dari data management control adalah melindungi terhadap akses tidak sah atau kerusakan data & memadai backup data. Adapun control tersebut meliputi kontrol terhadap:
–         access - encryption, user authorization tables, inference controls and biometric devices are a few examples
–         backup - grandfather-father-son and direct access backup; recovery procedures
3.  organizational structure controls
Tujuan dari organizational structure control adalah:
Ø  menentukan apakah fungsi telah diidentifikasi dan dipisahkan sesuai dengan tingkat paparan potensial
Ø  Tmenentukan apakah pemisahan ditopang lingkungan kerja yang mempromosikan hubungan formal antara tugas-tugas yang tidak kompatibel
control terhadap: review organizational & systems documentation, observe behavior, and review database authority tables
4.  systems development controls
Tujuan dari system development control adalah untuk memastikan bahwa :
Ø  Kegiatan SDLC diterapkan secara konsisten dan sesuai dengan kebijakan manajemen
Ø  sistem diterapkan bebas dari kesalahan bahan dan penipuan
Ø  sistem ini dinilai tidak diperlukan dan dibenarkan di berbagai pos pemeriksaan di seluruh SDLC
Ø  dokumentasi sistem cukup akurat dan lengkap untuk memfasilitasi kegiatan audit dan pemeliharaan
Controls: systems authorization techniques, good development procedures, internal audit team participation, appropriate testing of system
5.  systems maintenance controls
Tujuan system maintenance controls : mendeteksi program pemeliharaan yang tidak sah dan menentukan bahwa ...
Ø  prosedur perawatan melindungi aplikasi dari perubahan yang tidak sah
Ø  aplikasi bebas dari kesalahan bahan
Ø  perpustakaan Program dilindungi dari akses yang tidak sah
Controls: authorization requirements for program maintenance, appropriate documentation of changes, adequate testing of program changes, reconciling program version numbers, review programmer authority table, test authority table

6.  computer center security and control
Computer center objectives: menentukan bahwa
Ø  kontrol keamanan fisik yang memadai melindungi organisasi dari eksposur fisik
Ø  pertanggungan asuransi pada peralatan yang memadai untuk mengkompensasi organisasi dari penghancuran , atau kerusakan
Ø  dokumentasi Operator yang memadai untuk menangani operasi rutin serta kegagalan sistem
Ø  rencana pemulihan bencana organisasi memadai dan layak
Controls:  well-planned physical layout, backup and disaster recovery planning, review critical application list
7.  Internet and Intranet controls
Internet & Intranet objectives: menentukan bahwa pengendalian komunikasi...
Ø  dapat mendeteksi dan memperbaiki pesan yang benar akibat kerugian dan kegagalan peralatan
Ø  dapat mencegah dan mendeteksi akses ilegal baik secara internal maupun dari Internet
Ø  akan membuat sia-sia data yang berhasil ditangkap oleh pelaku
Ø  cukup untuk menjaga integritas dan keamanan data yang terhubung ke jaringan
Controls:
–         equipment failure: line checks (parity & echo),and backups
–         subversive threats: access controls, encryption of data, and firewalls
–         message control: sequence numbering, authentication, transaction logs, request-response polling
8.  electronic data interchange (EDI) controls
Ø  semua transaksi EDI diautorisasi, divalidasi, dan sesuai dengan kebijakan organisasi
Ø  tidak ada organisasi yang tidak sah yang mendapatkan akses ke catatan data base
Ø  mitra dagang resmi hanya memiliki akses ke data yang disetujui
Ø  kontrol yang memadai di tempat untuk memastikan transaksi EDI lengkap
Controls: sophisticated authorization & validation techniques, access controls, audit trail modules and controls
9.  personal computer controls
Ø  pengawasan dan operasi prosedur yang memadai untuk mengkompensasi kurangnya pemisahan antara tugas pengguna , programmer , dan operator
Ø  akses ke mikrokomputer , file data , dan file program dibatasi untuk petugas yang berwenang
Ø  prosedur cadangan berada di tempat untuk mencegah data dan kehilangan program dari kegagalan hardware
Ø  sistem seleksi dan akuisisi prosedur menghasilkan aplikasi yang berkualitas tinggi , bebas dari kesalahan , dan dilindungi dari perubahan yang tidak sah
Controls: increased supervision, access & security controls, backup controls, systems development and maintenance controls, systems development and acquisition controls

Pengendalian umum merupakan pengendalian menyeluruh yang berdampak terhadap lingkungan sistem informasi computer (SIK), meliputi kebijakan dan prosedur mengenai semua aktifitas PDE, yang bertujuan untuk membuat kerangka pengendalian yang menyeluruh mengenai aktifitas PDE, serta untuk memberikan tingkat keyakinan yang memadai bahwa seluruh tujuan pengendalian intern dapat tercapai. Pengendalian ini diperlukan untuk memberikan jaminan bahwa pengendalian aplikasi berjalan dengan baik sebagaimana mestinya, yang bergantung pada sumber daya komputer. Karena jika pengendalian aplikasi tidak berfungsi, misalnya ada format data yang tidak sesuai tapi dapat dibaca komputer, pengendalian umum akan langsung bereaksi dan memberikan umpan balik. Dengan begitu, petugas dapat segera melakukan koreksi. Adanya pengendalian umum ini merupakan bentuk kombinasi kebaikan yang terdapat pada Auditing Manual dan Auditing PDE.
Menurut IAI, pengendalian umum meliputi unsur-unsur sebagai berikut.
1. Pengendalian Organisasi dan Manajemen,
meliputi pemisahan fungsi serta kebijakan dan prosedur yang berkaitan dengan ffungsi pengendalian.
2. Pengendalian terhadap Pengembangan dan Pemeliharaan Sistem Aplikasi,
untuk memperoleh keyakinan bahwa sistem PDE telah dikembangkan dan dipelihara secara efisien dan ada otorisasinya.
3. Pengendalian terhadap Operasi Sistem, untuk poin-poin sebagai berikut:
a. Sistem digunakan hanya untuk hal-hal yang telah ada otorisasinya
b. Akses ke operasi komputer hanya diijinkan kepada mereka yang telah memiliki otorisasi
c. Program yang digunakan juga hanya yang ada otorisasinya
d. Kesalahan pengolahan dapat dideteksi dan dikoreksi.
4. Pengendalian terhadap Perangkat Lunak Sistem,
Untuk meyakinkan bahwa perangkat lunak sistem dimiliki dan dikembangkan secara efisien, serta diotorisasikan
5. Pengendalian terhadap Entri Data dan Program
Struktur otorisasi ditetapkan dengan jelas atas transaksi, serat akses ke data dan program dibatasi hanya kepada mereka yang memiliki otorisasi.
6. Pengendalian terhadap Keamanan PDE
Menjaga PDE lain yang berhubungan dengan PDE bersangkutan, misalnya digunakannya salinan cadangan (backups) di tempat yang terpisah, prosedur pemulihan (recovery procedures) ataupun fasilitas pengolahan di luar perusahaan dalam hal terjadi bencana.
Keenam kategori tersebut dapat diklasifikasikan menjadi tujuh jenis pengendalian umum, yakni:
1. Pengendalian organisasi dan manajemen
2. Pengendalian piranti lunak dan piranti keras
3. Pengendalian akses
4. Pengendalian data dan prosedur
5. Pengendalian pengembangan sistem baru
6. Pengendalian pemeliharaan sistem dan program
7. Pengendalian dokumentasi
Berikutnya adalah Pengendalian Aplikasi (Application Control), dimaksudkan untuk memberikan kepastian bahwa pencatatan, pengklasifikasian, dan pengikhtisaran transaksi sah serta pemutakhiran file-file induk akan menghasilkan informasi yang akurat, lengkap, dan tepat waktu.
Aplication Control
Aplication control adalah sistem pengendalian intern komputer yang berkaitan dengan pekerjaan atau kegiatan tertentu yang telah ditentukan.
Tujuan pengendalian aplikasi :
1.    Input data akurat, lengkap, terotorisasi dan benar
2.    Data diproses sebagaimana mestinya dalam periode waktu yang tepat
3.    Data disimpan secara tepat dan lengkap
4.    Output yang dihasilkan akurat dan lengkap
5.    Adanya catatan mengenai pemrosesan data dari input sampai menjadi output

Aplication Control berkaitan dengan ruang lingkup proses bisnis individu atau sistem aplikasi, termasuk : suntingan data, pemisahan fungsi bisnis ( misalnya , transc inisiasi terhadap otorisasi ) , menyeimbangkan total pengolahan , transc logging , dan pelaporan kesalahan .

Teknik untuk aplikasi komputer audit dibagi ke dalam dua kelas :
1 ) teknik untuk pengendalian aplikasi pengujian
2 ) teknik untuk memeriksa rincian transaksi dan saldo akun - substantif pengujian

1)    Testing Aplication Control

  •  Black Box Approach - understanding flowcharts, input procedures, & output results
  • White Box Approach - understanding the internal logic of the application : authenticity (access) tests, accuracy tests, completeness tests, redundancy tests, audit trail tests, rounding error tests

Ø Metode pengujian Data : pengujian untuk logika atau kontrol masalah - baik untuk sistem baru  atau sistem yang telah mengalami perawatan baru-baru ini
•    Base Case System Evaluation  ( BCSE ) - menggunakan seperangkat transaksi uji
•    tracing - menunjukkan elektronik logika internal aplikasi
Ø Uji Metode Data are not fool - proof
•    snapshot - satu titik dalam pemeriksaan kali
•    tingginya biaya pengembangan data uji yang memadai
White Box Testing Techniques
•       Integrated Test Facility ( ITF ) : sebuah otomatis , on- akan teknik yang memungkinkan auditor untuk menguji logika aplikasi dan kontrol selama operasi normal
•       Parallel Simulation : auditor menulis program simulasi dan menjalankan transaksi yang sebenarnya dari klien melalui sistem

2)    Substantive Test
Substantive Test Techniques
Ø  Menelusuri kewajiban yang tidak tercatat
Ø  Konfirmasi piutang untuk memastikan mereka tidak dilebih-lebihkan
Ø  Menentukan nilai yang benar dari persediaan , dan memastikan mereka tidak dilebih-lebihkan
Ø  Menentukan ketepatan akrual untuk biaya yang dikeluarkan , namun belum menerima ( juga pendapatan jika sesuai )
Embedded Audit Module
Ø  Modul yang sedang berlangsung yang menyaring transaksi non - materi
Ø  Dipilih , transaksi material yang digunakan untuk pengambilan sampel dalam tes substantif
Ø  Membutuhkan sumber daya tambahan komputasi oleh klien
Ø  Sulit untuk mempertahankan sistem dengan pemeliharaan yang tinggi


Generalized Audit Software (GAS)
Ø  Very popular & widely used
Ø  Can access data files & perform operations on them:
·         screen data
·         statistical sampling methods
·         foot & balance
·         format reports
·         compare files and fields
·         recalculate data fields

Pengendalian aplikasi ini dibagi menjadi tiga kategori pengendalian, yakni pengendalian atas masukan, pengendalian atas pengolahan dan file data komputer, serta pengendalian atas keluaran. Lebih lanjut tujuan pengendalian aplikasi ini adalah untuk memperoleh keyakinan:
1. Bahwa setiap transaksi telah diproses dengan lengkap dan hanya diproses satu kali
2. Bahwa setiap data transaksi berisi informasi yang lengkap dan akurat
3. Bahwa setiap pemrosesan transaksi dilakukan dengan benar dan tepat
4. Bahwa hasil-hasil pemrosesan digunakan sesuai dengan maksudnya
5. Bahwa aplikasi-aplikasi yang ada dapat berfungsi terus
Perbedaan utama antara pengendalian umum dan pengendalian aplikasi adalah bahwa sifat pengendalian umum adalah prosedural, sedangkan pengendalian aplikasi bersifat lebih berorientasi pada data. Oleh sebab itu, bagi auditor mungkin saja menilai pengendalian umumnya secara terpisah dari penilaian terhadap pengendalian aplikasi.